Sore saat ku baca smsmu itu, Yang isinya jelas-jelas mencampakkan ku,
dan kau bilang di situ, karna 'keteledoran' ku -Padahal, bukannya keteledoran-mu yang tega-teganya membuatku jatuh cinta?? - Akh, sudahlah,..
kalo gak salah,.. sekitar tgl 11 Januari 2012,... Hey, baru 10 hari yang lalu ya?
Kok rasa-rasanya udah lama sekali...
well, Aku nge fans sama beberapa kata, misalnya Suicides, terus,.. Emm, sembilan, s-2 dan Kanada,
Ada lagi kata-kata jadul, seperti, emm,.. 'Ambab' (Apa coba?? haha) kertas 'sele-sele', dan bahasa sejenis yang datang dari masa lalu,
Ada juga kata-kata yg aku gak suka, sebisa mungkin ku hindari memakainya, misalnya 'Teledor'
Apa ini? siapa sih, yg nyiptain bahasa jelek ini,.. Kau waktu itu lebih baik, bilang aku gak tau diri, gak tau malu, cacian apapun lah, akan lebih indah, daripada 'Teledor' kata-kata jelek, yang gak ada hubungannya sama telepot, telepati, atau teleportasi (tiga terakhir ini,m kata-kata 'canggih').
Sudahlah,.. Aku gak sedang mau membahas kata-kata.
Hmm, Aku cuman mau bilang, kalau 10 hari sejak tgl 11 Januari ini, aku sedang berusaha setengah mati,.. Melupakanmu,.. Yah, melupakanmu,
Tapi, rasa-rasanya, belakangan ini aku sadar, sesadar-sadarnya,.. Kalau rasa-rasanya gak mungkin, untuk bisa 'melupakanmu'
Seperti,... Ketika aku bangun, dan seperti melihat sarang burung, di kepalaku,..
(maksudku, rambut keriting kusut menjurus kribo, yang mulai tumbuh, kau tau kan, waktu itu ku potong pendek sekali),
Seperti,... Ketika merasakan benjolan-benjolan di sekitar dada, yang dulu pernah sangat kucemaskan,.. (Sekarang gak lagi, karna kalau pun itu kanker, gak papa... )
Bahkan,..
seperti,... Bulu ketek, yang terus tumbuh, walau rutin ku cabutin kalau sudah panjang,..
Hampir bisa di bilang, kau seperti mereka-mereka di atas itu,
sangat gak kuinginkan,..
bukannya gak bersyukur, tapi, aku ya maunya rambut lurus, indah, lebat, hitam dan gak susah diatur,...
Bukannya gak mau sibuk mengobati benjol-benjol ini, tapi aku maunya mereka hilang sendiri,... (seperti datangnya yg gak ku undang),
dan bukannya gak ada resep untuk menghilangkan buku ketiak yang terus tumbuh, aku (lagi-lagi) belum mau repot-repot memoles minyak tanah + kapur barus yg di haluskan ke ketiak ku,
Kau,.. Seperti semua yg melekat di tubuhku,... terus ada walau kucoba merubah, bahkan melenyapkannya,..
Kau,.. Sudah jadi bagian dari diriku,.. bagian dari potongan-potongan kenangan, dan juga khayalanku,..
dan, rasa-rasanya,.. hampir gak mungkin kulupakan,... (Mana mungkin bisa kulupa, rambut kriting kusutku, benjolan atau bulu ketiak ini),
hampir begitu,,,,
Jangan tersinggung, aku gak sedang merendahkan harga dirimu dengan membandingkannya sama kribo, benjolan apalagi sekedar buku ketiak ku,
Aku hanya sedang, menyamakan keberadaanmu dengan mereka bertiga,..
gak ku inginkan, tapi sudah menjadi bagian hidupku, yang gak mungkin aku lupa,...
(walau mungkin suatu waktu nanti aku rebonding, tetap gak mungkin aku lupa, kalau aku pernah punya rambut kribo yg necis,... )
Begitulah kau,...
Maaf,... kalau pertemuan (dan kisah percintaan) kita,
Membuatmu seperti mengalami mimpi buruk saja,...
Membuatmu sampai harus update status,..
Maaf ,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar