Minggu, 29 Januari 2012

Sedang gak berminat,..

29/01/2012
10:31

Hah,
gimana memulainya,
Something wrong ?
ada yang salah kah dengan tubuhku?

Kayaknya, hati dan otak ini, lagi gak sinkron,..
Hati deg-deg an, berasa kepala bego,
dan ngerasa gak nyaman,
tiba-tiba jadi seorang pesimistik yang bener-bener pesimis,
Entah karena apa,
gak berminat untuk apa pun,
atau melakukan apapun,,

Apa karna aku di katain tanta sama Choice?
yang udah berkali-kali ??

Tapi, gak salah juga sih,
kan gw memang udah tante-tante,...
Tapi sebelum ini, juga kan, dari tadi siang perasaan gw gak enak,
Mungkin something bad, will happen in Office,..

Apa karna Yana, yang akan segera Resign,... ??
Tah lah,.. Galau mode on

Minggu, 22 Januari 2012

22/01/2012 - part 2

22.37

Sore saat ku baca smsmu itu, Yang isinya jelas-jelas mencampakkan ku,
dan kau bilang di situ, karna 'keteledoran' ku -Padahal, bukannya keteledoran-mu yang tega-teganya membuatku jatuh cinta?? - Akh, sudahlah,..
kalo gak salah,.. sekitar tgl 11 Januari 2012,... Hey, baru 10 hari yang lalu ya?

Kok rasa-rasanya udah lama sekali...

well, Aku nge fans sama beberapa kata, misalnya Suicides, terus,.. Emm, sembilan, s-2 dan Kanada,
Ada lagi kata-kata jadul, seperti, emm,.. 'Ambab' (Apa coba?? haha) kertas 'sele-sele', dan bahasa sejenis yang datang dari masa lalu,

Ada juga kata-kata yg aku gak suka, sebisa mungkin ku hindari memakainya, misalnya 'Teledor'
Apa ini? siapa sih, yg nyiptain bahasa jelek ini,.. Kau waktu itu lebih baik, bilang aku gak tau diri, gak tau malu, cacian apapun lah, akan lebih indah, daripada 'Teledor' kata-kata jelek, yang gak ada hubungannya sama telepot, telepati, atau teleportasi (tiga terakhir ini,m kata-kata 'canggih').

Sudahlah,.. Aku gak sedang mau membahas kata-kata.
Hmm, Aku cuman mau bilang, kalau 10 hari sejak tgl 11 Januari ini, aku sedang berusaha setengah mati,.. Melupakanmu,.. Yah, melupakanmu,

Tapi, rasa-rasanya, belakangan ini aku sadar, sesadar-sadarnya,.. Kalau rasa-rasanya gak mungkin, untuk bisa 'melupakanmu'

Seperti,... Ketika aku bangun, dan seperti melihat sarang burung, di kepalaku,..
(maksudku, rambut keriting kusut menjurus kribo, yang mulai tumbuh, kau tau kan, waktu itu ku potong pendek sekali),
Seperti,... Ketika merasakan benjolan-benjolan di sekitar dada, yang dulu pernah sangat kucemaskan,.. (Sekarang gak lagi, karna kalau pun itu kanker, gak papa... )
Bahkan,..
seperti,... Bulu ketek, yang terus tumbuh, walau rutin ku cabutin kalau sudah panjang,..

Hampir bisa di bilang, kau seperti mereka-mereka di atas itu,
sangat gak kuinginkan,..
bukannya gak bersyukur, tapi, aku ya maunya rambut lurus, indah, lebat, hitam dan gak susah diatur,...
Bukannya gak mau sibuk mengobati benjol-benjol ini, tapi aku maunya mereka hilang sendiri,... (seperti datangnya yg gak ku undang),
dan bukannya gak ada resep untuk menghilangkan buku ketiak yang terus tumbuh, aku (lagi-lagi) belum mau repot-repot memoles minyak tanah + kapur barus yg di haluskan ke ketiak ku,

Kau,.. Seperti semua yg melekat di tubuhku,... terus ada walau kucoba merubah, bahkan melenyapkannya,..
Kau,.. Sudah jadi bagian dari diriku,.. bagian dari potongan-potongan kenangan, dan juga khayalanku,..

dan, rasa-rasanya,.. hampir gak mungkin kulupakan,... (Mana mungkin bisa kulupa, rambut kriting kusutku, benjolan atau bulu ketiak ini),
hampir begitu,,,,

Jangan tersinggung, aku gak sedang merendahkan harga dirimu dengan membandingkannya sama kribo, benjolan apalagi sekedar buku ketiak ku,
Aku hanya sedang, menyamakan keberadaanmu dengan mereka bertiga,..
gak ku inginkan, tapi sudah menjadi bagian hidupku, yang gak mungkin aku lupa,...
(walau mungkin suatu waktu nanti aku rebonding, tetap gak mungkin aku lupa, kalau aku pernah punya rambut kribo yg necis,... )
Begitulah kau,...

Maaf,... kalau pertemuan (dan kisah percintaan) kita,
Membuatmu seperti mengalami mimpi buruk saja,...

Membuatmu sampai harus update status,..

sesal slalu datang kemudian
23 Hour ago via mobile

Baiklah, ini mungkin bukan soal aku, tapi cukup menyentil,... Membuatku merasa bertanggungjawab untuk minta maaf (lagi),...
Mungkin aku manusia yg udah merusak ketenangan bahtera rumah tanggamu,..
But, man,... Life is never flat,... :D


Maaf ,...

22/01/2012

lonelyness since life in evil dream once my heart was rule by emptyness harm because of being to sincere... If iknew

23 hour ago, via mobile,.. sekarang jam 10.28 pm, berarti 23 jam yg lalu jam berapa kah??

I dont know,.. mungkin jam 9 kemarin malam,...

Kau tau,.. ??

Entah bahasa Inggris mu yang jelek, entah aku yg gak bisa menterjemahkan dengan baik,.. I dont know exactly what you said,

Mungkin, kau mengartikan, bahwa pertemuan denganku, seperti mimpi buruk,..

Maaf,.. Maaf,.. Maaf,..

But, did you know??
Actually, it's not me disturb your life, it was you, came and harm my life,..

Kalau itu mengenai aku,seringnya sih, aku cuman orang yg ke ge-eran aja,

dan mudah-mudahan kali ini juga sama,..

Anyway, You have to notice one important thing,
My feeling, whatever, and I dont know why and how,
It's still, exactly same as with the first time we kissed at that night.. Bisa di bilang, aku masih sama mencintaimu seperti sebelum-sebelumnya hatiku,..

Rindu, semuanya masih sama,

Bedanya, aku gak mau terlalu sakit, jadi kuhentikan berusaha menghubungimu dengan cara apapun,..

Karna, kalau kau gak respon, itu rasanya, sakiiiittt sekali...





Rabu, 18 Januari 2012

When God was a Rabbit

When God was a Rabbit
Sarah Winman

Singkatnya, bisa saya bilang buku ini : Tragedi yang diceritakan dengan diselingi gurauan.

Hal 52 :
"Kau dapat peran apa?"
"Pengurus penginapan?" Tanyanya "Pengurus penginapan yang luka?"
Aku menggeleng, tubuhku hampir meledak karna tawa. Aku menengadah pada Nancy dan berkata "Pengurus penginapan yang buta."

Hal 63 :
Aku terkesima menyaksikan berbagai imajinasi di dalam rumah ini, seganjil apapun kelihatannya. ini tidak mirip benar dengan keseharianku ; deretan rumah berteras dengan kebun persegi panjang dan rutinitas seandal kursi yang kokoh. Di dunia ini segala hal tidak cocok, atau bahkan hasil ikut-ikutan. Di dunia ini tiada harmonisasi. Inilah dunia drama, tempat komedi dan tragedi berebut lahan.
--Elly menggambarkan rumah Jenny Penny sahabatnya.

Beberapa halaman di buku ini sengaja saya lipet, untuk dibaca-baca lagi selain untuk kepentingan review,.. :D
Pas di bagian yang bikin ngakak sendiri di pagi buta,.. Di bagian yg bikin posisi pewe, baca sambil senderan, jadi duduk tegak,.. Dan bagian yg bikin menghela nafas,.. Bukan kecewa, bukan sedih, bukan apa-apa. Cuman ada banyak bagian di buku ini yg bikin menghela nafas, itu aja.

Karna tragedi mungkin, banyak tragedi, di masa kecil Eleanor Maud, yang coba di ceritakan dengan gaya humoris sama si penulis - Sarah Winman. Entah kenapa dia bisa bikin cerita segitu santainya, soal Atheis, disorientasi seksual, pelecehan seksual sama anak kecil, tragedi 911 dan bahkan KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga-Jenny Penny dewasa) yang berujung pada pembunuhan.

Semua tragedi dalam keluarga Elly dan Joe (Kakaknya) dibagi jadi 2 bagian di buku ini.
Masa sampai Elly remaja dan masa ketika Elly dewasa.

Di bagian masa kecil sampai remajanya, saya seperti membaca buku harian memang seorang anak-anak, walau tragedi gimana juga, tetap anak-anak, polos dan memahami segala sesuatu sesukanya.
Di bagian buku lain, yang dimulai ketika Elly (tau-tau) berumur 27 tahun, diceritakan dengan gaya yang lebih dewasa (menyesuaikan umur Elly mungkin).

Jadi buku ini, memoar keluarga Elly ;
- soal ayahnya yang seorang pengacara Atheis, berhenti jadi pengacara karna rasa bersalah, dan mulai berhenti jadi Atheis karna akhirnya Tuhan, mengabulkan doanya - Menang undian Football.
- Soal abang tersayangnya -Joe-yang gay. Dan tetap begitu sampai akhir buku (padahal saya sempet berdoa dia tobat jadi gay).
- Soal bibinya si Aktris Nancy Portman yang Lesbi, jatuh cinta sama Ibu Elly, tapi berhasil menjodohkannya sama Ayah Elly. Diceritakan sempat hampir menikah dengan seorang aktor (karna semua perempuan cantik sudah punya kekasih-termasuk ibu Elly).
- Teman akrabnya Jenny Penny, yang di besarkan seorang ibu Gipsi yang gak biasa.
- Charlie-Kekasih sejati Joe.
- Arthur dan Ginger yang tadinya sekedar tamu di rumah mereka, belakangan malah jadi lebih dari saudara
- dan tragedi yang melingkupi orang-orang ini.

Sebenernya (versi saya) buku ini lumayan,.. Asyik malah, tapi, ada beberapa bagian yang deskripsi nya kurang jelas,.. Membuat saya harus baca lagi kalimat-kalimat di belakangnya,.. dan pas saya gak ngerti juga, saya nyerah,.. hehe.
Gak maksa untuk bener-bener paham, dan lanjut ke halaman selanjutnya.
Penggemar cerita yang happy ending pun, kemungkinan gak bakal kecewa kalau baca buku ini, karna endingnya cukup happy.

ratenya buku ini menurut saya 3,5/5




Senin, 16 Januari 2012

Bercerita tentang kematian,...

16/01/2012
23:42

17 menit yang lalu,
abangku telpon,.. dengan nada datar, mengabarkan kalau putri terkecilnya meninggal dunia.
Tutup usia saat belum lagi menginjak 2 bulan kehadirannya di dunia.

Kira-kira se jam yg lalu abang ku ber kirim sms,
meminta doa, putri terkecil nya masuk ICU, jadi, berita duka nya gak terlalu mengagetkanku,
kaget sih,.. tapi,..

well,.. Aku ini orang aneh,
Entah kenapa, entah udah sejak berapa puluh tahun yang dulu,
hampir gak pernah meneteskan air mata kalau mendengar berita duka.

Kupikir, kematian, itu memang apa sih??
Entah kenapa manusia sedih, kalau mendengar saudara, sanak famili,
ada yang meninggal,... Soal aku,.. Biar kuceritakan tentang kematian beberapa kerabat dekatku,..

1. Ibu,... Sebenernya dia sudah minggat lama,..
well, terus terang, diam-diam, aku berdoa, supaya dia wafat aja,
jadi, kalau ada yg tanya "Mamak, kau kemana lan?", biar aku tinggal jawab, "Udah meninggal"
Dan, beneran, pas aku kelas 6 Sd tepatnya, berita duka, itu baru kuterima pas aku kelas 2 smp,... dia meninggal, beneran,.. entah sakit apa, simpang siur, mungkin kanker rahim.
Oh, iya,... waktu itu aku nangis, sesegukan,.. tapi aku lupa, apa karna memang sedih, atau karena,.... Lega,... atau cuman formalitas, atau cuman, karna, aku ya,.. y aku, sensitif, dan gampang menumpahkan airmata,.. bukan karna duka cita yg mendalam,... entah lah.

2. Embah,... Setelah minggatnya mamak, embah yang pegang peranan penting di masa-masa kecilku, embah yng bantuk bapak besarin aku,.. Pas kelas 6 sd, embah sakit-sakitan, asma,... jadi dibawa sama paman ke Tj. morawa, tapi, embah gak lama di sana,.. di oper lagi ke Siantar,
Kasian embah, di masa tua nya, malah di sia-sia anak sama mantu,.. dan pas aku kelas 2 smp, embah meninggal dunia,... Aku sedih deh kayaknya waktu itu, tapi,... jangan kan dateng untuk mengantar jenasah embah ke tempat peristirahatannya yg terakhir,.. Aku malah, memilih final pertandingan tenis meja - juara ke-2 sekabupaten. Pasti embah, bangga sama cucu nya ini, dan gak sedih, walau aku gak dateng ke pemakamannya.

3. Pak lek man,.. Hmmm, aku dateng pas beliau meninggal, tapi, aku nangis, waktu itu jujur, karna ngikut-ngikutin orang aja kayaknya aku nangis, habis itu, aku ngeliat ikan hias di kolam, dan sedih sedikit pun enggak.

4. Pak lek Eko,... hmm, aku dah di Jakarta,.. Sedih sih, tapi kayaknya gak nangis deh.

5. Azhar,... dia bukan saudara, tapi adek kelas yg cukup akrab, anaknya lincah, lucu, banyak yg sneng, gak nyangka umurnya gak panjang,.. rasanya aneh, tapi, kayaknya gak sedih,.. cuman aneh, ada orang yg pindah ke dimensi lain-alam barzah.

Akhh,.. Banyak berita duka,.. sana sini, teman, temannya teman, kakaknya teman, adik kelas, kakak kelas,.. rasanya setiap mendengar berita duka, langit berubah, tapi hati ku aneh,.. Aneh, gak terlalu duka mendalam, yang sampe nangis-nangis,.. aku ini apa sih ya??

I dont know,.. I dont really know, who I am,

Kupikir, Kematian itu gak harus selalu di tangisi.
Mungkin malah... Kadang, memang mungkin itu lebih baik,.. Mungkin

Entah lah,.. Aku ini apa, semakin kemari, rasionalitas ku makin tergerus,..
Aku,.. gak tau lagi, aku ini aneh,.. Aneh, aneh...